Pamor Pulo Tirto

Deskripsi:

gb. hanya untuk visual
Pamor Pulo Tirto adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarnya agak mirip dengan pamor wos wuntah, tetapi pamor ini hanya menghiasi sebagian kecil permukaan bilah. 
Bentuk polanya tidak mengumpul atau mengelompok, melainkan terpisah-pisah dalam jarak sekitar 2 – 3,5 cm satu sama lainnya. Ukuran kelompok pamornya relatif kecil, mirip dengan gambaran pulau-pulau yang tergambar di peta.
Pamor Pulo Tirto tergolong pamor tiban yang artinya dalam pembuatan pamor ini tidak dirancang terlebih dahulu oleh Sang Empu.
Dari segi teknik pembuatannya, pamor pulo tirto tergolong dalam pamor 'mlumah'.
Terkadang didalam kumpulan pamor Pulo Tirto, terselip pula pamor tiban yang lain, misalnya: Pamor Rojo Gundolo, Slamet, Makrib, Puteri Kinurung dan yang lainnya.
Pamor ini termasuk pamor yang tidak pemilih, sehingga cocok buat siapa saja yang memiliki keris berpamor ini.
Makna:
Pamor Pulo Tirto, secara bahasa pengertian dari “pulo = pulau” “tirto = air”, secara harafiah berarti pulau (di tengah) air (laut). Pamor ini adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya sepintas, mirip gugusan pulau di tengah lautan air. 
Dianggap sebagai pamor yang memiliki tuah yang dapat menambah ketentraman keluarga, rezeki dan luwes dalam pergaulan.
Pulo Tirto melambangkan sebuah keseimbangan hidup, yang berarti bisa darat dan laut, pulau dan lautan, tanah dan air, yang mana keduanya adalah filosofi keseimbangan yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan. 
Sang Mpu Dalam keris berpamor ini, seolah menitipkan sebuah siratan makna, bahwa kehidupan manusia adalah proses menjalani keseimbangan tersebut.
Tidak mungkin seorang akan terus mendapat kebahagiaan, pasti juga akan mendapat kesedihan. Tidak mungkin pula seseorang akan terus mendapat kesedihan dan masalah. Tentu setelah kesedihan pasti datang kebahagiaan, karena itu adalah keseimbangan hidup. 
Jadi apapun masalah yang Anda hadapi saat ini, percayalah itu akan berlalu dan kebahagiaan akan datang. Begitupula sebaliknya, kebahagiaan yang Anda rasakan saat ini tidak akan pernah abadi.
Maka jadilah seperti semar, ketika menangis juga tertawa, ketika tersenyum juga menitikkan air mata. Dalam artian bahwa hiduplah dalam keseimbangan. Jangan berlarut-larut dalam masalah maupun kebahagiaan. Tetap kuasai diri dengan kesadaran yang tinggi, sehingga susah senangnya hidupmu bisa dikendalikan. Dan dengan demikian Anda tidak mudah kecewa dalam setiap harapan maupun kegagalannya.



-------------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

Komentar

Postingan Populer