Pamor Sumsum Buron

Deskripsi:
gb hanya untuk visual
Bentuk gambaran pamor 'Sumsum Buron' atau ada juga yang menulis nya 'Sungsum Buron', ada yang mengatakan mirip dengan pamor 'Wos Wutah', yaitu gumpalan-gumpalan pamornya terpisah agak berjauhan seperti Pamor Pulo Tirto, hanya saja agak lebih besar dan lebih menyatu.
Keris Pamor Sumsum Buron adalah salah satu keris yang sudah jarang ditemui. 
Pamor ini termasuk dalam golongan pamor tiban.
Mengingat pamor ini adalah pamor yang langka, sehingga membuat sebuah keris dengan pamor Sumsum Buron bernilai tinggi.
Pamor Sumsum Buron termasuk Pamor jenis yang tidak pemilih, sehingga cocok untuk siapa saja.
Makna: 
Didalam Pamor Sumsum Buron, terdapat dua kata, yaitu 'Sumsum' dan 'Buron', yang masing-masing katanya memiliki makna.
Sedangkan kata 'Buron' dalam bahasa Indonesia berarti "orang yang di buru/dikejar", sedangkan dalam bahasa Bali, kata 'Buron' berarti hewan. 
Sedangkan Sumsum, dalam hal ini merujuk pada kumpulan sel-sel darah merah. 
Apapun pengertian tentang 'Buron', yang jelas, sumsum dalam hal ini merujuk pada bagian tulang, yang merupakan jaringan lunak seperti spons yang ditemukan pada rongga interior sebagian besar tulang, tempat produksi sebagian besar sel darah merah baru.
Didalam budaya Jawa, Sumsum atau sungsum yang merujuk pada bagian tulang, digambarkan dalam makanan khas yang bernama Bubur Sumsum, yang diketahui selalu disajikan ketika ada acara hajatan.
Bubur sumsum memiliki dua elemen berbeda, yaitu warna putih dari buburnya dan rasa manis dari kuah atau juruh, dan biasanya terdapat gula merah yang dicairkan. 
Warna putih dari bubur sumsum memiliki makna kebersihan hati dan pikiran atau tubuh kembali segar. Sedangkan rasa manis menunjukkan kesejahteraan, rasa terima kasih atau syukur atas manis atau nikmatnya hidup, serta rasa kebahagiaan.
Bubur ini juga bisa diartikan sebagai makanan yang membawa kekuatan dan kedekatan di masyarakat, karena selagi rasa manisnya mampu menguatkan tubuh dan menghilangkan lelah, biasanya dimakan secara bersama-sama dengan banyak orang sehingga bisa menjalin silaturahmi antar sesama.
Sehingga bisa dimaknai bahwa pamor Sumsum Buron menjelaskan harapan tentang ucapan syukur atas kesejahteraan serta kebahagiaan yang dimiliki. Selain itu juga terkandung makna tentang saling menghargai antar sesama manusia, sehingga terjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, tanpa ada rasa permusuhan.


---------------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

Komentar

Postingan Populer