Pamor Bendo Segodo
Deskripsi;
Pamor Bendo Segada tergolong pamor yang banyak penggemarnya. Bentuk gambaran pamor ini menyerupai bulatan-bulatan pamor yang terangkai mengelompok rapat, seperti “biji petai sepapan” tersusun dari bawah ke atas sepanjang bilah.
gb hanya visual |
Pamor Bendo Segada tergolong pamor yang banyak penggemarnya. Bentuk gambaran pamor ini menyerupai bulatan-bulatan pamor yang terangkai mengelompok rapat, seperti “biji petai sepapan” tersusun dari bawah ke atas sepanjang bilah.
Ditinjau dari terjadinya pamor, bendo sagodo tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuk gambaranya telah dirancang terlebih dahulu oleh sang Mpu.
Pamor ini tergolong tidak pemilih, dapat cocok dipakai oleh siapapun.
Pamor Bendo Segodo atau Bendo Sagodo, orang-orang di Semenanjung melayu menyebutnya pamor “butir petai”. Lalu apa arti bendha segada sebenarnya?
Bendo Segodo, kata 'bendo' disini tidak merujuk pada 'senjata' dalam bahasa Jawa, akan tetapi merujuk pada nama tanaman.
Secara keseluruhan, artinya Bendo Segodo adalah 'bendo' sebesar 'gada'. Bendo disini bukanlah sama artinya dengan benda atau dalam bahasa indonesia berarti barang, akan tetapi adalah nama sebuah tanaman atau pohon (semacam tumbuhan merambat yang buahnya seperti petai tetapi jauh lebih besar, isinya dipergunakan untuk memasak, kurang lebih sebesar telur mata sapi).
Pohon atau tanaman Benda atau Bendo (Artocarpus elasticus) pasti belum banyak yang mengenalnya. Pohon Benda yang termasuk dalam famili Moraceae dan genus Artocarpus ini masih berkerabat dekat dengan Nangka, Sukun, dan Cempedak.
Sedangkan sagodo adalah sebesar gada, orang jawa biasa menyebut 'benda' yang dianggapnya lebih besar dari ukuran rata-rata secara hiperbolis dengan ukuran segada.
Segala sesuatunya selalu dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan alam, sesuatu yang metafisik, sebagaimana orang Jawa memahami kerisnya.
Menurut sebagian pecintanya, rangkaian butir-butir bendha/petai dalam keris dan tombak melambangkan kemudahan rezeki yang berkesinambungan, membuat pemilikya lebih gampang mencari rejeki yang besar-besar, mengumpulkan hasil yang banyak dan kesejahteraan lebih baik. Seperti udan emas yang lebih banyak ditemukan pada keris brojol dan tilam upih.
-----------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
Komentar
Posting Komentar