Pamor Nur

Deskripsi;
Pamor Nur, Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf 'S', garisnya terus melengkung dan tak ada yang lurus membujur. 
Dalam sejumlah literatur bab ilmu tosanaji, menyebut jika pamor  S ini jenisnya ada dua macam, yaitu:
1. Jenis yang pertama, tergolong pamor tiban,  dimana pamor yang menempel pada sekujur bilahnya tercipta secara spontan dari alam pikiran seorang mpu.
2. Kedua, adalah pamor rekan. Dimana pamor keris sengaja dibuat terlebih dulu oleh seorang empu yang pastinya sesuai dengan kehendak dari si pemesan keris tersebut.
Lantaran memiliki dua jenis pamor yang saling bersebrangan, membuat tosanaji yang satu ini juga memiliki kecocokan yang saling berbeda pula, khususnya bagi yang memilikinya. Hal lain yang mungkin agak sukar untuk dipahami, pamor 'S' ini ternyata tidak setiap orang  dapat cocok, karena pamor ini tergolong pamor yang pamilih, umumnya untuk umur yang masih “muda”.
Makna;
Secara bahasa, kata 'nur' merupakan bahasa Arab yang berarti 'cahaya'. Secara etimologis, cahaya adalah sesuatu yang menyinari suatu objek sehingga objek tersebut menjadi jelas dan terang. Menurut pakar tata bahasa Arab Ibrahim Anis dalam al-Mujam al-Wasth, nur adalah cahaya yang menyebabkan mata dapat melihat. Sementara itu, Muhammad Mahmud Hijazi, seorang ahli tasawuf mengatakan, nur adalah cahaya yang tertangkap oleh indra dan dengannya mata dapat melihat sesuatu. Selanjutnya pengertian ini berkembang dengan makna petunjuk dan nalar.
Sedangkan pemaknaan huruf 'S', bisa jadi merujuk pada kata 'Surya', yang berarti Matahari, yang merupakan pusat dan atau sumber cahaya di alam semesta, terutama di galaksi Bima sakti. 
Menurut numerologi, huruf 'S' yang terbentuk dalam gambaran wujud pamor adalah sama dengan angka '1' yang biasa dimaknai sebagai pemimpin dan acap dianggap sangat baik dalam melakukan sesuatu di semua bidang. 
Selain itu, dalam pemaknaan bebas, Huruf S melambangkan seks, pesona, dan karisma, yang diartikan glamor dan ingin menjadi pusat perhatian. Perasa, pemimpi, tulus, semangat, dan mudah jatuh cinta.
Lalu Dimana letak korelasi antara bentuk dan penamaan pamor oleh sang Mpu?
Tentu awalnya sang Mpu tidak serta-merta menamai pamor yang berbentuk seperti huruf 'S' ini dengan nama pamor 'Nur'.
Sang Mpu mengisyaratkan pesan kepada semua orang, bahwa pemilik keris berpamor 'Nur' ini memiliki sesuatu 'linuwih', dimana dia bisa menjadi pengayom, pemimpin dan lain sebagainya.



------------------------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

Komentar

Postingan Populer