Pamor Putri Kinurung
Deskripsi;
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau” ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Ada anggapan bahwa yang berada di sor-soran pada umumnya dianggap lebih baik dari pada yang di tengah bilah.
gb hanya visual |
Pamor Putri Kinurung tergolong pamor tiban, yakni pamor yang bentuk gambarannya tidak dirancang lebih dahulu oleh sang Mpu.
Pamor Putri Kinurung tergolong pamor bukan pemilih, sehingga bisa cocok untuk semua orang.
Putri kinurung diartikan sebagai seorang putri yang dipingit (dikurung). Dalam tradisi adat jawa pingitan dilakukan oleh calon mempelai wanita sebelum hari pernikahannya. Pingitan juga dilakukan kepada seorang putri raja.
Kepercayaan dari pingitan ini sendiri yaitu seorang putri atau calon pengantin wanita memiliki ‘darah manis’, sehingga rentan akan gangguan yang sifatnya tidak terlihat.
Maka untuk menjaga hal tersebut, prosesi pingitan pernikahan adat jawa dilakukan. Selain itu, calon pengantin perempuan juga akan terlihat ‘manglingi’ pada saat hari H berlangsung, hal ini dikarenakan aura calon pengantin perempuan lebih terpancar.
Pengejawentahannya bahwa sebuah amal kebaikan yang tidak di dipamerkan (ditunjuk-tunjukkan), justru akan membuat kemuliaan dirinya bertambah.
Pesan dan harapan dari seorang Mpu yang dititipkan oleh gambaran pamor Putri Kinurung ini, seperti yang tersirat dalam kalimat berikut:
“Aruming Jeneng Ngambar-ambar Saluming Bumi, Jaya-jaya Wijayati Nir Ing Sambekala”.
artinya:
"Seseorang yang menanamkan kebaikan untuk banyak orang, tidak perlu dipamerkan, pasti namanya akan tersebar harum, dan orang yang selalu berbuat baik akan jauh dari bencana dan celaka".
------------------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
Komentar
Posting Komentar