Pamor Unthuk Banyu

Deskripsi;
Pamor Unthuk Banyu terbilang pamor yang sangat langka di temui untuk sekarang. Pamor ini memiliki Corak/Motif seperti “Unthuk Banyu” (Jawa), yang menyebar, memenuhi bilah. Jika di artikan kedalam Bahasa Indonesia Berarti “Buih Air”.
Secara proses pembuatan, pamor ini tergolong dalam proses tempa miring. Selain itu Pamor Unthuk Banyu termasuk jenis pamor yang tidak pemilh, sehingga bisa cocok dimiliki oleh setiap orang.
Makna;
Telah dibahas diawal, secara harfiah, 'Unthuk Banyu' berarti 'Buih Air'. Secara Bahasa Indonesia, 'Buih' berarti gelembung-gelembung kecil pada permukaan barang cair (seperti pada air, sabun, dan bir); busa; dalam hal ini merujuk pada air.
Biasanya, buih di air terjadi ketika air bergesekan dengan benda yang materialnya lebih berat. Misalnya dengan batu, atau yang lain. Ada tiga kemungkinan buih itu muncul di air, yaitu Kemungkinan pertama, buih di air tersebut memisahkan oksigen serta kandungan gas yang lain. Kemudian yang kedua, air yang berbuih tersebut terjadi disebabkan peningkatan kadar gas CO2 dan banyak plankton yang mati. Kondisi ini biasanya juga menyebabkan air menjadi keruh dan pekat. Kemungkinan Ketiga, munculnya buih di air dikarenakan tingginya kadar organik terlarut dalam air.
Jadi bisa dikatakan, muncul nya buih dalam air itu dikarenakan terjadi sesuatu hal didalam air, entah itu sesuatu yang positif maupun yang negatif.
Terdapat kutipan dalam Surat Ar-Ra'd, Ayat 17 yang berkaitan dengan 'Buih';
أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَسَالَتۡ أَوۡدِيَةُۢ بِقَدَرِهَا فَٱحۡتَمَلَ ٱلسَّيۡلُ زَبَدٗا رَّابِيٗاۖ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيۡهِ فِي ٱلنَّارِ ٱبۡتِغَآءَ حِلۡيَةٍ أَوۡ مَتَٰعٖ زَبَدٞ مِّثۡلُهُۥۚ كَذَٰلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ وَٱلۡبَٰطِلَۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ جُفَآءٗۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمۡكُثُ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ كَذَٰلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ
"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (tentang) yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan".
Dalam ayat ini, Allah mengibaratkan kebenaran sebagai air yang mengalir, sedang kebatilan sebagai buih yang ada diatasnya. 
Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” 
Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya lagi, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati". (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Kata 'Buih' dalam Hadist ini mengisyaratkan bahwa waktu itu Umat Islam cukup banyak jumlah nya dibandingkan lawan yang lebih sedikit, akan tetapi tidak punya kekuatan sama sekali, karena mereka tidak memiliki semangat, yang disebabkan karena lebih cinta dunia dan akhirnya mereka takut mati.
Penulis berusaha menggali pemikiran sang Mpu dalam proses awal penamaan pamor 'Unthuk Banyu', dengan berbagai pendekatan, untuk merumuskan nya.
Sang Mpu berusaha menyampaikan pesan yang cukup kuat, terlihat dengan banyaknya 'Unthuk' yang memenuhi bilah. Dalam ulasan sebelumnya, 'Unthuk' bisa bermakna positif, dalam artian dia bisa menghasilkan oksigen, yang dapat bermanfaat untuk kehidupan.
Selain itu, 'Unthuk' juga bisa bermakna negatif, ketika dia hanya berisi kan kandungan racun, seperti Allah yang menggambarkan air sebagai kebajikan sedangkan buih yang digambarkan sebagai kebathilan (Surat Ar-Ra'd, Ayat 17).
Sang Mpu memberikan pesan kepada pemilik keris nantinya, untuk selalu menjaga serta menegakkan kebenaran serta menebar kebaikan.




-------------------------------------------
Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

Komentar

Postingan Populer